Bagaimana Era Helenistik itu?
Periode Helenistik atau era Helenistik adalah masa yang berlangsung setelah penaklukan Aleksander Agung. Istilah ini dikemukakan oleh sejarawan J. G. Droysen. Pada masa ini, pengaruh budaya dan kekuasaan Yunani mencapai pada puncaknya di Eropa dan Asia. Masa ini kadang disebut masa transisi, atau bahkan disebut masa kemunduran, antara Zaman Klasik yang brilian dan kebangkitan Kekaisaran Romawi. Periode ini dimulai setelah kematian Aleksander pada tahun 323 SM dan berakhir ketika Republik Romawi menaklukan daratan Yunani pada tahun 146 SM atau ketika negara penerus Aleksander yang terakhir mengalami kejatuhan, yaitu Kerajaan Ptolemaik di Mesir pada tahun 31/30 SM, dalam Pertempuran Actium. Periode Helenistik dicirikan dengan adanya gelombang baru koloni-koloni yang didirikan oleh kota-kota dan kerajaan-kerajaan Yunani di Asia dan Afrika.
Etimologi :
Helenistik adalah kata modern dan konsep abad ke-19; namun gagasan tentang periode Helenistik tidak ada di Yunani Kuno. Meskipun ada beberapa kata yang berkaitan dengan istilah tersebut, seperti Hellenist (Bahasa Yunani Kuno :`Ἑλληνιστής, Hellēnistēs) telah dibuktikan sejak zaman kuno, pada pertengahan abad ke-19, dalam buku Geschichte des Hellenismus (sejarah Helenisme), J.G Droysen mengemukakan istilah Helenistik untuk merujuk dan mendefinisikan periode ketika budaya Yunani menyebar di dunia non-Yunani setelah penaklukan Aleksander.
Sejarah :
Meskipun awalnya terdapat beberapa fragmen, tidak ada bentuk sejarah lengkap yang bertahan hingga ratusan tahun setelah kematian Aleksander. Karya-karya sejarawan Helenistik Hieronimos dari Kardia (yang bekerja di bawah pimpinan Aleksander, Antigonos I dan penerus lainnya), Duris dari Samos dan Filarkhos yang digunakan sebagai sumber yang masih tersisa dinyatakan hilang. Sumber yang masih bertahan dan paling kredibel untuk periode Helenistik adalah Polibios dari Megalopolis, seorang negarawan dari Liga Akhaia hingga 168 SM ketika ia dipaksa pergi ke Roma sebagai sandera. Catatan sejarahnya berjumlah 40 buku, yang mencakup tahun 220 hingga 167 SM. Sumbernya yang lain termasuk epitoma Yustinus dari catatan Pompeius Trogus, Historiae Philipicae dan ringkasan acara Arrian setelah Aleksander, oleh Photios I dari Konstantinopel.
Sources :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Periode_Helenistik