Senin, 13 Februari 2023

Sejarah Akuntansi di Negara Indonesia



Dinyatakan muncul pada tahun 1642 di mana masyarakat tradisional sudah mengenal pencatatan keuangan termasuk mengenai perhitungan atau kalkulasi laba rugi. Pengenalan dan kemampuan ini di bawa oleh pedagang-pedagang dari luar negeri yang melakukan perdagangan barang di Indonesia. Negara yang dianggap sebagai negara yang mengenalkan konsep akuntansi di Indonesia adalah Belanda, Portugis, dan Spanyol.  Mereka mendapatkan pengetahuan tersebut dari Romawi di abad sebelumnya.

Sejarah Akuntansi di Indonesia sebenarnya sudah terjadi sejak zaman kerajaan di mana mereka telah melakukan berbagai transaksi secara tidak sengaja hal tersebut adalah akuntansi. Namun sayangnya, belum ada bukti yang bisa menguatkan pernyataan tersebut. Awal penerapan akuntansi modern di Indoensia di mulali pada masa penjajahan Belanda atau masa kolonial Belanda sekitar akhir abad ke-16. Di mana Belanda kemudian membentuk organisasi yang bernama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie)

VOC adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula Geoctroyeerde Westindische Compagnie yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham. Setelah VOC bangkrut pada abad ke-18, kekuasaan diambil alih oleh kerajaan Belanda dan mulai muncul berbagai perusahaan Belanda di Indonesia. 


LAPORAN PERTAMA YANG DI GUNAKAN DALAM AKUNTANSI

            Lalu praktik akuntansi (Accounting) di Indonesia baru ditemukan pada tahun 1747 di salah satu perusahaan di Jakarta. Pada tahun 1747 sistem akuntansi di Indoensia ditandai dengan ditemukannya sistem pembukuan pada perusahaan Amphioen Societeit di Jakarta. Perusahaan tersebut menggunkan sistem pembukuan double entry yang diterapkan pada masa penjajahan Belanda. 

Perkembangan akuntansi semakin pesat sejak dihapusnya undang-undang mengenai sistem tanam paksa pada tahun 1870. Hal menyebabkan para investor Belanda semakin banyak untuk menanamkan modal dan mengembangkan bisnis di Indonesia. Double entry atau pembukuan berpasangan merupakan sistem akuntansi yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli melalui bukunya. Sistem pencatatan ini menggunakan pencatatan sisi debit dan kredit karena perusahaan saat itu membutuhkannya untuk menyusun neraca dan laporan laba rugi. 

Pencatatan dengan sistem double entry digunakan untuk mempertimbangkan urusan utang piutang perusahaan pada kreditur. Setiap transaksi di dalam perusahaan dicatat ke dalam sisi debit dan kredit, sehingga bisa menimbulkan keseimbangan dalam keduanya. Semakin pesat, lalu ada double entry bookkeeping menggunakan rumusan dasar yaitu total aset adalah total kewajiban ditambah total modal. Transaksi yang dicatat menggunakan sistem ini akan mengakibatkan dua efek, berupa pengeluaran dan pendapatan.

Pencatatan ini dijadikan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan secara berkelanjutan dalam satu periode. Setiap transaksi di perusahaan akan dicatat ke dalam buku besar, neraca, hingga laporan laba rugi pada akhir periode akuntansi. Keunggulan dari penggunaan sistem double entry pada perusahaan Belanda adalah untuk mendeteksi adanya kesalahan. Perhitungan keuangan menggunakan sistem pencatatan double entry akan menghasilkan laporan yang akurat.



Sumber Gambar :

https://images.app.goo.gl/Zqkuysk1AGAfexnj6

https://images.app.goo.gl/JZF8FrQauM91EHUF9

https://images.app.goo.gl/rAp32d6nyEm5evfP7


Sumber Artikel : 

http://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Sejarah-Akuntansi-di-Dunia-dan-Indonesia/4cd60c21733f839b978194004ef267d21087d9e8

https://accurate.id/akuntansi/mengetahui-sejarah-akuntansi-lengkap/



Selasa, 31 Januari 2023

Apa itu Sistem Informasi Eksekutif???


 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF


Okay guys welcome back to my blog!

Kali ini aku akan memberi suatu materi yang ku dapatkan di waktu kuliah. Yap, seperti yang kalian baca judul nya "Sistem Informasi Eksekutif ". Okay gak usah basa basi, aku akan ketik sesuai catatan ku and i hope can help you :)


PENGERTIAN

Sistem Informasi Eksekutif atau sering disingkat sebagai SIE (Executive Information System) adalah sebuah perangkat lunak dan keras yang sangat dibutuhkan dalam kemajuan perkembangan teknologi saat ini. SIE sendiri artinya adalah bertanggung jawab lebih dari area fungsionalnya, di mana sistem ini khusus di rancang bagi para manager pada tingkat perencanaan strategis. 

SIE berfungsi sebagai alat atau suatu cara untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan di suatu perusahaan ataupun organisasi. 

Sebagai pemakai SIE dapat :

  1. Melakukan permintaan informasi 
  2. Memilih tampilan informasi yang dikehendaki 
  3. Memilih sendiri format grafik

Kemampuan Drill Down : Pihak Eksekutif mengambil informasi secara jelas dan rinci

Komponen SIE

  • Hardware, ada 4 komponen :

    1. Input Device biasanya terdiri dari eksekutif di mana untuk memasuki, verifikasi, dan memperbarui data, contohnya : keyboard 
    2. Central Processing Unit (CPU), mengontrol komponen mesin komputer yang lain
    3. File Penyimpanan Data, membantu untuk mencari informasi bisnis dengan mudah
    4. Output Device, digunakan untuk membaca rekaman visual di mana OP ini butuh dukungan dari hardware komputer

  • Software (untuk mendesain SIE secara efektif), ada 4 komponen 

    1. Teks yang mendesaian perangkat lunak, contohnya teks yang dapat di dokumentasikan
    2. Database, membuka akses untuk eksekutif
    3. Dasar Grafis, membuat suatu penggambaran teks atau informasi untuk eksekutif, contohnya grafik diagram, peta, grafis gerak, balok-balok, dll
    4. Dasar model, SIE memodelkan data yang mengandung data statistik, keuangan, analisa kuantitatif
  • Antarmuka Pengguna
  • Telekomunikasi, untuk membuat jaringan yang andal

Sumber SIE dibagi menjadi 2, yaitu :

  • Internal

    1. Pegawai/SDM di perusahaan itu atau organisasi itu
    2. Laporan Keuangan

  • Eksternal

    1. Masyarakat
    2. Customer
    3. CS
Faktor-Faktor Penerapan SIE ada 8, yaitu :

  • Sponsor Eksekutif 
Di dalam sponsor eksekutif ini dilakukan oleh eksekutif tingkat puncak di mana CEO adalah peran nya, dia merintah ke pihak eksekutif lainnya 

  • Sponsor Operasi

Sponsor Operasi dilakukan oleh wakil presiden eksekutif dengan memastikan bahwa pekerjaan itu terlaksana dan dia juga yang mengatur jalannya pelaksanaan 
  • Staff Jasa Informasi
Di dalam faktor ke-3 ini harus ada spesialis informasi yang tau cara eksekutif menggunakan sistem ini. Area teknologi informasi yang dapat diterapkan :
    1. Komunikasi Data 
    2. Database 
    3. Grapichaluser Interface
  • Teknologi Informasi
Dalam teknologi informasi harus benar atau relavan dan sesuai dengan perintah pihak eksekutif
  • Manajemen Data
Di dalam manajemen data ini yaitu mengolah, menganalisis, mengatur data dengan menganalisis data melalui drill down (bertanya kepada pihak manager ataupun keduanya)
  • Kaitan / Tujuan Bisnis yang Jelas
Menggunakan SIE untuk memecahkan masalah-masalah dan memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani oleh teknologi informasi
  • Manajemen atas Penolakan Organisasi
Faktor adalah jika eksekutif menolak SIE, maka perlu identifikasi masalah tersebut kemudian pakai prototyping untuk mengatasi masalah
  • Manajemen atas Penyebaran dan Evolusi Sistem
Jika pihak eksekutif menerima informasi dari SIE, maka manager tingkat bawah juga ingin informasi yang sama. Manager tingkat bawah ingin informasi itu untuk mengantisipasi dan memecahkan masalah sebelum manager tingkat atas bertindak. Contoh Sistem Informasi Eksekutif yaitu pimpinan eksekutif bertanggung jawab penuh dalam menentukan keputusan dengan dilaksanakan dan untuk penyebaran. SIE perlu menyertakan informasi yang dihasilkan komputer dengan membuka peluang baru. 



Source :

Catatan pada masa kuliah di mata perkuliahan yang bernama "Sistem Informasi Manajemen" 


Thanks for reading my blog. Hopefully useful for you ! 😊 and always healty, see you guys ....

Rabu, 10 Agustus 2022

Rangkuman Era Helenistik

 

Bagaimana Era Helenistik itu?

Periode Helenistik atau era Helenistik adalah masa yang berlangsung setelah penaklukan Aleksander Agung. Istilah ini dikemukakan oleh sejarawan J. G. Droysen. Pada masa ini, pengaruh budaya dan kekuasaan Yunani mencapai pada puncaknya di Eropa dan Asia. Masa ini kadang disebut masa transisi, atau bahkan disebut masa kemunduran, antara Zaman Klasik yang brilian dan kebangkitan Kekaisaran Romawi. Periode ini dimulai setelah kematian Aleksander pada tahun 323 SM dan berakhir ketika Republik Romawi menaklukan daratan Yunani pada tahun 146 SM atau ketika negara penerus Aleksander yang terakhir mengalami kejatuhan, yaitu Kerajaan Ptolemaik di Mesir pada tahun 31/30 SM, dalam Pertempuran Actium. Periode Helenistik dicirikan dengan adanya gelombang baru koloni-koloni yang didirikan oleh kota-kota dan kerajaan-kerajaan Yunani di Asia dan Afrika.


Etimologi : 

Helenistik adalah kata modern dan konsep abad ke-19; namun gagasan tentang periode Helenistik tidak ada di Yunani Kuno. Meskipun ada beberapa kata yang berkaitan dengan istilah tersebut, seperti Hellenist (Bahasa Yunani Kuno :`ἙλληνιστήςHellÄ“nistÄ“s) telah dibuktikan sejak zaman kuno, pada pertengahan abad ke-19, dalam buku Geschichte des Hellenismus (sejarah Helenisme), J.G Droysen mengemukakan istilah Helenistik untuk merujuk dan mendefinisikan periode ketika budaya Yunani menyebar di dunia non-Yunani setelah penaklukan Aleksander.


Sejarah : 

Meskipun awalnya terdapat beberapa fragmen, tidak ada bentuk sejarah lengkap yang bertahan hingga ratusan tahun setelah kematian Aleksander. Karya-karya sejarawan Helenistik Hieronimos dari Kardia (yang bekerja di bawah pimpinan Aleksander, Antigonos I dan penerus lainnya), Duris dari Samos dan Filarkhos yang digunakan sebagai sumber yang masih tersisa dinyatakan hilang. Sumber yang masih bertahan dan paling kredibel untuk periode Helenistik adalah Polibios dari Megalopolis, seorang negarawan dari Liga Akhaia hingga 168 SM ketika ia dipaksa pergi ke Roma sebagai sandera. Catatan sejarahnya berjumlah 40 buku, yang mencakup tahun 220 hingga 167 SM. Sumbernya yang lain termasuk epitoma Yustinus dari catatan Pompeius Trogus, Historiae Philipicae dan ringkasan acara Arrian setelah Aleksander, oleh Photios I dari Konstantinopel.





Sources : 
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Periode_Helenistik

Sabtu, 14 April 2018

Neraca Saldo


Apa itu Neraca Saldo dan Apa Fungsi Neraca Saldo 

Jurnal blog apa itu neraca saldo dan bagaimana contohnya 01
Neraca saldo atau yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama (Trial Balance) memiliki pengertian sebagai suatu daftar yang berisi seluruh jenis nama akun beserta saldo total dari setiap akun yang disusun secara sistematis sesuai dengan kode akun yang bersumber dari buku besar perusahaan pada periode tertentu.

Neraca saldo dipersiapkan untuk melihat keseimbangan atau kesamaan antara jumlah kredit dan debit pada akun-akun yang ada dalam buku besar. Neraca saldo biasanya memuat ringkasan dari akun transaksi beserta saldonya yang berfungsi  sebagai dasar untuk menyiapkan laporan keuangan atau sebagai bahan evaluasi. Dengan kata lain, neraca saldo, disususun setelah penyusunan buku besar dan dibuat secara sistematis, sesuai kode akun (tidak acak).

Fungsi Neraca Saldo

Secara umum, neraca saldo memiliki 4 fungsi utama yaitu:

1. Fungsi Persiapan, untuk mempersiapkan pembuatan laporan akhir keuangan pada suatu perusahaan.

2. Fungsi Pencatatan, tempat melakukan beberapa macam pencatatan, dalam hal ini pencatatan yang di lakukan adalah pencatatan data-data pada setiap akun rekening. Fungsi ini juga merupakan bagian utama dari fungsi ilmu akuntansi, yaitu mencatat.

3. Fungsi Koreksi, tempat melakukan koreksi terhadap seluruh catatan serta siklus akuntansi yang telah dilakukan sebelum pembuatan neraca saldo tersebut. Dalam laporan neraca saldo, akan diketahui apakah ada kekurangan atau kesalahan pencatatan dengan cara melihat kesamaan pada hasil akhir pada kolom debit dan kredit.

4. Fungsi Monitoring, maksudnya fungsi neraca saldo adalah untuk melakukan pengawasan pada setiap akun dalam keuangan perusahaan.









Sumber Artikel :

Jurnal Penyesuaian

Mengenal Jurnal Penyesuaian 

Jurnal blog mengenal jurnal penyesuaian dan cara pencatatannya 01
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun sehingga saldo mencerminkan jumlah yang sebenarnya. Secara umum, fungsi jurnal penyesuaian adalah menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode, serta menghitung pendapatan dan beban selama periode yang bersangkutan. Di bawah ini, kita akan jelaskan beberapa hal mengenai jurnal penyesuaian dan bagaimana cara pencatatannya.

Akun yang memerlukan penyesuaian di akhir periode


a. Akun perlengkapan, yang memerlukan penyesuaian karena ada pemakaian.
b. Akun beban dibayar di muka, yang memerlukan penyesuaian karena waktu telah dijalani/jatuh tempo.
c. Akun aktiva tetap, yang memerlukan penyesuaian karena ada penyusutan aktiva.
d. akun pendapatan, yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
e. akun beban, yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.
f. akun pendapatan diterima di muka, yang memerlukan penyesuaian karena berjalannya waktu atau diserahkannya prestasi pada pelanggan.
g. akun piutang tak tertagih 
h. persediaan




Sumber Artikel : 

Jumat, 13 April 2018

LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL

Lembaga keuangan internasional adalah lembaga internasional yang didirikan oleh lebih dari satu negara dan tunduk di bawah hukum internasional. Pemilik atau pemegang sahamnya adalah pemerintah negara, tetapi ada juga lembaga internasional dan organisasi lain yang menjadi pemegang saham. Beberapa lembaga keuangan internasional ternama dibentuk oleh beberapa negara. Sejumlah lembaga keuangan bilateral (dibuat oleh dua negara) secara teknis tergolong lembaga keuangan internasional. Lembaga-lembaga keuangan internasional besar didirikan setelah Perang Dunia II untuk membantu rekonstruksi Eropa dan menetapkan mekanisme kerja sama internasional dalam pengelolaan sistem keuangan global.

Lembaga keuangan internasional terbesar di dunia saat ini adalah Bank Investasi Eropa dengan ukuran neraca sebesar 512 miliar Euro pada tahun 2013. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dua komponen utama bank Dunia, IBRD (aset $358 miliar tahun 2014) dan IDA (aset $183 miliar tahun 2014). Sebagai perbandingan,bank komersial besar umumnya memiliki aset sebesar $2 triliun sampai $3 triliun.


Sumber Artikel : 
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan_internasional

TOKOH EKONOMI INDONESIA

Drs. Mohammad Hatta 


Mohammad Hatta terkenal sebagai salah satu pahlawan nasional dan tokoh Proklamator yang membawa Indonesia merdeka bersama Presiden Soekarno. Mohammad Hatta merupakan tokoh yang sangat bersahaja dan sederhana hingga akhir hayatnya. Peran Mohammad Hatta dalam merintis dan membawa Indonesia merdeka sangat besar. Tak heran banyak yang mengidolakannya.



Biografi dan Profil Mohammad Hatta

Banyak buku yang mengulas megenai Biografi dan Profil Mohammad Hatta. Disebutkan bahwa Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi.Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan.

Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.

Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta.

Masa Studi di Negeri Belanda

Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925.

Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.

Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul "Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen"--Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan.

Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif. Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia.

Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa. PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi.

Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia", Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres. Nama "Indonesia" untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional.

Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu.

Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi "Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan" di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L 'Indonesie et son Probleme de I' Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).

Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka.

Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra‘jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.

Kembali ke Tanah Air

Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Ra’jat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya.

Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Ra’jat, yang berjudul "Soekarno Ditahan" (10 Agustus 1933), "Tragedi Soekarno" (30 Nopember 1933), dan "Sikap Pemimpin" (10 Desember 1933).

Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel.

Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul “Krisis Ekonomi dan Kapitalisme”.

Masa Pembuangan

Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal.

Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.

Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti.

Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, "Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan" dan "Alam Pikiran Yunani." (empat jilid).

Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain.

Kembali Ke Jawa: Masa Pendudukan Jepang

Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta. Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia?

Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri.

Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.

Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, “Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda.

Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali."

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan.

Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti. Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh.

Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta. Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.

Periode Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda.

Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.

Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.

Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana. Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden.

Periode Tahun 1950-1956

Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia.

Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno.

Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.

Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul “Lampau dan Datang”. Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi.

Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul “Menuju Negara Hukum”.

Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis "Demokrasi Kita" dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu. Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus.
Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.

Berikut Biodata dari Mohammad Hatta

Nama : Dr. Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Lahir : Bukittinggi, 12 Agustus 1902
Wafat : Jakarta, 14 Maret 1980
Istri : (Alm.) Rahmi Rachim
Anak :
  • Meutia Farida
  • Gemala
  • Halida Nuriah
   Gelar Pahlawan : Pahlawan Proklamator RI           
   tahun 1986

Pendidikan :
  • Europese Largere School (ELS) di Bukittinggi (1916)
  • Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang (1919)
  • Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang), Jakarta (1921)
  • Gelar Drs dari Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
Karir :
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
  • Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda (1925-1930)
  • Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-1931)
  • Ketua Panitia (PNI Baru) Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
  • Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Jepang (April 1942)
  • Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Mei 1945)
  • Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (7 Agustus 1945)
  • Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945)
  • Wakil Presiden Republik Indonesia pertama (18 Agustus 1945)
  • Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (Januari 1948 - Desember 1949)
  • Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana (1949)
  • Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet Republik Indonesia Serikat (Desember 1949 - Agustus 1950)
  • Dosen di Sesko Angkatan Darat, Bandung (1951-1961)
  • Dosen di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1954-1959)
  • Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV tentang masalah korupsi (1969)
  • Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975)

Sumber Artikel :
https://www.biografiku.com/2009/08/biografi-mohammad-hatta.html?m=1

Minggu, 08 April 2018

TOKOH EKONOMI DUNIA

1. John Maynard Keynes
     


John Maynard Keynes lahir di Cambridge, Bratania raya, 5 Juni 1883 dan meninggal di East Sussex, Inggris, 21 April 1946. John Maynard Keynes lahir ketika Karl Max sang pecentus ideology Marxisme meninggal. Dia seorang ahli ekonomi Inggris sekaligus pemimpin Bank of England yang telah mengubah ilmu ekonomi menjadi suatu mesin bagi revolusi perubahan saat Inggris mengalami badai resesi dan krisis perekonomian. Keynes juga merupakan tokoh penentang terhadap perjanjian Versailles yang sangat merugikan Jerman pasca PDI yang dianggapnya justru memicu perang. Ide-idenya yang radikal mempunyai dampak luas pada ilmu ekonomi modern. John Maynard lahir dari keluarga kelas menengah, terbukti dari profesi ayahnya John Neville Keynes adalah ekonom dan dosen di Universitas Cambridge dan ibunya seorang walikota Cambridge.
     Ia terutama menjadi terkenal dengan karyanya “The General Theory of Employment, Interest and Money” (1936) yang merupakan reaksi terhadap Depresi Besar Amerika Serikat pada tahun 1930-an.
Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu ekonomi makro, ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas. Keynes mulai dikenal didunia internasional berkat buku pertamanya yang berjudul “The Economics Consequences of Peace” ( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali yang berjudul “A Tract of Monetary Reform”, tahun 1926 menulis buku yang berjudul “The End of Laissez Faire” dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul “A Treatise on Money”.
    Tahun 1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian tahun 1941 menjadi Gubernur Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan memperoleh nama Baron Keynes dari Tilton.
 

2. Alfred Marshall         
Lahir di Bermondsey, London 26 July 1842 adalah bapak ilmu ekonomi Neoklasik (1890) dan terkenal sebagai tokoh ekonomi saat itu dan salah satu tokoh yang paling berpengaruh. Ayahnya adalah juru tulis di Bank Inggris, ibunya adalah anak seorang penjual daging. Meskipun keluarga ini tidak kaya, mereka sangat menghargai pendidikan dan mengirimkan Marshallke sekolah yang baik. Dan ia menjalani pendidikan di Sekolah Merchant Taylor, Northwood dan St John's College, Cambridge, di mana ia menunjukkan sebuah bakat dalam matematika, meskipun ayahnya menekankan pada sastra klasik dan bahas, tetapi Marshall lebih tertarik kepada matematika dibanding ilmu-ilmu kemanusiaan.
     Dengan bantuan keuangan dari pamannya, Marshall masuk ke Universitas Cambridge dimana ia belajar matematika, filsafat dan ekonomi politik. Ketertarikannya pada filsafat sangat kuat. Tetapi Marshallmemutuskan untuk mengkhususkan diri dalam bidang ekonomi.
    Marshal menikahi Maria Palley pada tahun 1877, Maria Palley tersebut adalah muridnya ketika dia mengajar di St John’s College di Cambridge. Pada 1879 ia menulis tentang perdagangan internasional dan masalah protektionisme
Karya-karyanya yang berhasil diterbitkan yaitu:
- Elements of Economics of Industry, London, Macmillan, 1879.
- Principles of Economics (1890), London, Macmillan, edisi kedelapan ,1920.
- “National Taxation after the War,” dalam W.H.Dawson (ed.), After-War Problems, London, Allen & Unwin, 1979, hml. 313-45
- Industry and Trade, London, Macmillan, 1919.
- Money, Credit, and Commerce, London, Macmillan, 1923.
- The Pure Theory of Foreign Trade, London, London School of Economics and Political Science, 1930.
- The Early Writings of Alfred Marshall, 1867-1890, 2 vol., ed. John K, Whitaker, New York, Free Press, 1975.
- "Mr Jevons's Theory of Political Economy", 1872, Academy .
- "A Note on Jevons" , 1874, Academy .
 
3. Irving Fisher
    

Irving Fisher lahir pada tanggal 27 Februari 1867 dan meninggal pada tanggal 29 April 1947 di New York City. Dia adalah tokoh ekonomi neoklasik Amerika yang pertama sekaligus aktivis kesehatan kebangsaan Amerika Serikat. Ia sebagai salah satu ekonom pertama yang memperkenalkan pendekatan matematis yang revolusioner dalam ekonomi.Reputasinya saat ini mungkin lebih tinggi daripada masanya. Beberapa istilah yang digunakan seperti namanya, seperti Persamaan Fisher, Hipotesis Fisher, dan Teorema Pemisahan Fisher. Pemikirannya antara lain Walrasian Equillibrium (keseimbangan Walrasian) serta konsep kurva Phillips. Fisher juga menemukan system rolodex yang digunakan dalam perbankan dan ia juga menemukan teori harga (Price Theory).
 
4. Amadeo Peter Giannini
     
Lahir di San Jose California AS 3 Juni 1870 dan meninggal di San Mateo California AS 3 Juni 1949 anak seorang imigran dari Genoa Italia. Ayahnya seorang petani yang meninggal dalam suatu perkelahian ketika Giannini berumur 7 tahun. Ibunya kemudian menikah lagi dengan Lorenzo Scatena seorang pengemudi truk yang kemudian merambah dalam dunia bisnis. Giannini meninggalkan bangku sekolah pada umur 14 tahun untuk membantu ayahnya. Di usia 19 tahun, dia sudah menjadi mitra ayahnya mengembangkan usaha. Pada usia 31 tahun Giannini menjadi dewan pengurus lembaga perbankan Colombus Savings & Loan Society.
     Dia adalah tokoh terkemuka di bidang perbankan dan ekonomi Amerika Serikat yang berjasa pada kalangan ekonomi lemah dan pengusaha kecil. Dia adalah Bankir yang paling berani memberi pinjaman kepada masyarakat kalangan bawah di saat para bank hanya memberikan pelayanan kepada para pebisnis besar dan orang kaya. Giannini adalah pendiri bank of America yang sampai kini masih eksis.
    Tahun 1919 dia mengelola Bancitaly Corp sebagai pijakan untuk ekspansi ke seluruh Amerika Serikat. Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Trans America Corp tahun 1928 yang memberikan pelayanan financial termasuk mendirikan bank di mancanegara. Pada tahun yang sama ia membeli Bank of America di New York salah satu lembaga keuangan tertua di kota tersebut. Gianinni pensiun tahun 1930 dan pindah ke Eropa dengan keyakinan penerusnya akan melanjutkan semangatnya. Tetapi pada masa depresi ekonomi di Amerika, Manajemen Trans America berganti focus dan melenceng dari semangat awal Gianinni. MErasa di Khianatai, ia kembali ke Amerika dan kembali lagi memegang kendali. Dia selalu mendorong semua pegawainya menjadi pemegang saham bank. Ia kemudian menggabungkan Bank Trans America California di bawah nama Bank of America. Tindakannya itu ternyata mampu menyelamatkan keadaan keuangan.
     Gianinni meninggal pada usia 79 tahun meninggalkan harta tidak kurang dari 500.000 dolar. Dia bisa saja menjadi miliyuner, namun ia menganggap kekayaan sebagai sesuatu hal yang remeh. Dia berkeyakinan bahwa kekayaan akan menghilang sentuhannya terhadap orang-orang yang dilayaninya. Selama beberapa tahun dia sempat tidak di gaji, dan ketika menerima bonus sebesar 1,5 juta dolar ia langsung menyumbangkannya kepada University of California.
 
5. Charles Merril
    
Charles Merrill lahir di Green Grove Springs Florida AS, 19 Oktoer 1885 dan meninggal tahun 1956 adalah pelopor demokratisasi pasar modal asal Amerika Serikat. Pandangannya yang kukuh bahwa investor kecil adalah tulang punggung bursa saham terbukti hingga kini. Hingga saat meninggalnya, ia tak kenal lelah memasyarakatkan pasar modal, dan kini investasi di pasar modal bukanlah barang asing bagi masyarakat Amerika.
    Ia adalah investor pertama yang berkeyakinan bahwa toko berantai (chain stores) akan mendominasi perdagangan eceran. Merril menjadi miliyuner dengan memodali perusahaan perdagangan SS Kresge (kini K Mart) dan Safeway Stores. Ia segera menjadi orang ternama di wall street yang memprediksi terjadi Great Crash tahun 1929. Pada bulan Februari 1929 Merrill menyadari bahwa kehancuran pasar modal makin dekat sehingga ia menjual portofolio saham perusahannya. Tindakan ini sangat tepat karena bulan Oktober resesi ekonomi benar-benar terjadi.
    Merill adalah pelopor bagi demokratisasi bursa saham. Menurutnya, Wall Street bukanlah “mainan: orang-orang dalam wall streets saja, tetpai juga jalan utama bagi semua orang Amerika. Kini banyak pemodal yang bermunculan seperti JP Morgan atau Warren Buffet, namun hanya Charlie Merrill yang mempunyai dampak luas. Demokratisasi pasar modal merupakan satu-satunya trend paling berpengaruh dalam setengah abad ini. Statistik menujukkan separo rumah tangga Amerika melakukan investasi, padahal pada tahun 1945 baru berjumlah 16%. Investor kecil membuktikan lebih besar pengaruhnya dan menjadi basis utama bursa saham.
 
6. Milton Friedman
  
Milton Friedman adalah ekonom Amerika dan intelektual publik. Ia meninggal di San Francisco(California), karena gagal jantung pada tanggal 16 November 2006. Lahir di New York, 31 Juli 1912 dan ia adalah bungsu empat bersaudara dari anak keluarga imigran Yahudi asal Ukraina.
Ia telah menyumbangkan sejumlah pemikirannya dalam makro-ekonomi, mikro-ekonomi, sejarah ekonomi, dan statistik kepengacaraankapitalisme laissez-faire. Pada 1976, dia mendapat Penghargaan Hadiah Nobel "untuk pencapaiannya di bidang analisis konsumsi, teori dan sejarah moneter, dan demonstrasi kompleksitas dari kebijakan tentang stabilisasi"
    Milton menganjurkan kebaikan system pasar bebas dan kebutuhan untuk meminimalkan peraturan pemerintah. Dia menentang terhadap aliran Keynes dalam perbaikan permintaan agregat. Kebijakan itu menurutnya membuat ekonomi tidak stabil. Ia justru menyarankan pemerintah meningkatkan persediaan uang pada tingkat yang sama dengan peningkatan output nasional jangka panjang untuk menghilangkan kecenderungan inflasi. Aliran ini sangat berpengaruh tahun 1980-an. Ia juga menjelaskan mengapa kita menghargai uang kertas. Pandangan ini tertuang dalam bukunya yang berjudul “ Free to Choice” ( 1980) yang ditulis bersama istrinya Rose Friedman, mereka menjelaskan bahwa semua orang mau menerima uang, karena ia yakin bahwa orang lain juga mau menerimanya dan buku-buku yang lainnya yaitu “Capitalism and Freedom” tahun 1962, “A Monetary History of the United States” tahun 1963, “Dollars and Deficits” tahun 1968, “A Theoretical Framework for Monetary Analisis” tahun 1971, dan “Free to Choice” tahun 1980.




Sumber Artikel : 
ekonomiakuntansiid.blogspot.co.id/2014/08/tokoh-ekonomi-dunia.html

TOKOH EKONOMI DUNIA

1. Hernando De Soto
      


Hernando de Soto lahir di Arequipa, 3 juni 1941. Dia adalah seorang ekonom dari Peru yang dikenal di bidang ekonomi informal. Saat ini ia menjabat sebagai direktur institute Kebebasan dan Demokrasi (institude for Liberty and Democracy), di Lima, Peru. yaitu sebuah lembaga-lembaga penelitian independent.Ayahnya adalah seorang diplomat Peru. Setelah kudeta militer 1948 di Peru, ayahnya memilih pengasingannya di eropa, membawa istri dan dua anak muda dengan dia. De Soto dididik di Swiss, dimana ia melakukan pasca-sarjana bekerja di Institut Studi Pascasarjana. Internasional di Jenewa. Dia kemudian bekerja eksekutif, ekonom perusahaan dan konsultan. Dia kembali ke Peru pada usia 38, adiknya Alvaro bertugas di korps diplomatic Peru di Lima, New York dan Jenewa dan diperbantukan pada PBB pada tahun 1982, ia pension dari PBB pada tahun 2007 dengan judul Asisten Sekretaris Jenderal. Dia sangat dikenal sebagai penasehat internasional.
    Tahun 2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul “The Mysteri of Capital” yang memberi masukan bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan ekonomi Negara-negara berkembang. Dalam buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang sangat banyak. Absennya system hokum dan dalam penerimaan Negara. Korupsi dan kolusi serta berbagai praktek penyelewengan hokum membuat banyaknya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang tidak ada artinya dari Negara-negara maju yang kelebihannya justru terletak pada system hokum yang sudah mapan.
 

2. David Richardo
    

Lahir di London, Inggris. 19 April 1772, merupakan anak ketiga dari 17 anak-anak Yahudi Sephardic keluarga asal Portugis yang baru saja pindah dari Republik Belanda. Ayahnya adalah seorang yang sukses pialang saham. Pada usia 21, Ricardo kawin lari dengan Quaker, Priscilla Anne Wilkinson, menyebabkan keterasingan dari keluarganya. Ayahnya tidak megakui dirinya dan ibunya tampaknya tidak pernah berbicara kepadanya lagi. Tanpa dukungan keluarga, ia memulai bisnis sendiri sebagai pialang saham, dimana ia menjadi cukup sukses berkat ke koneksi yang dibuat ketika bekerja dengan ayahnya.
     Pada saat perkawinan, Ricardo terputus dari Yudaisme dan menjadi Unitarian. Dia memiliki delapan anak, termasuk tiga anak, di antaranya Osman Ricardo dan lain David Ricardo, menjadi anggota parlemen, sementara yang ketiga, Mortimer Ricardo, menjabat sebagai seorang perwira di Garda Hidup dan merupakan wakil letnan untuk Oxfordshire . Dia adalah salah satu anggota asli dari Masyarakat Geologi. Putrinya Sarah Ricardo-Porter , yang menikah George R. Porter dan seorang penulis dalam haknya sendiri (misalnya, Percakapan dalam aritmatika).
      Ricardo menjadi tertarik di bidang ekonomi setelah membaca Adam Smith 's The Wealth of Nations tahun 1799 berlibur ke resort Inggris Bath . Ini adalah kontak pertama Ricardo dengan ekonomi. Dia menulis artikel pertamanya pada usia 37 ekonomi dan dalam waktu sepuluh tahun ia mencapai puncak ketenarannya.
      Pada tahun 1819, Ricardo mengambil kursi di House of Commons , mewakili Portarlington , seorang Irlandia wilayah busuk . Dia memegang kursi, yang awalnya telah dibuat tersedia baginya oleh temannya "Percakapan" Richard tajam , sampai kematiannya pada tahun 1823.
Buku yang dikarangnya berjudul “Principles of Political Economy and Taxation (1817). David yakin bahwa dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
 

3. Joan Violet Robinson

   Joan Violet Robinson lahir pada tanggal 31 Oktober 1903 di Surrey dan meninggal pada tanggal 5 Agustus 1983, Cambridge. Dia aadalah seorang ekonom pasca-Keynesian yang terkenal karena pengetahuannya tentang ekonomi monoter dan beragam kontribusi untuk teori ekonomi. Dia adalah putri dari Mayor Jenederal Sir Frederick Maurice Barton dan menikah dengan sesame ekonom Austin Robinson.
      Keluarganya adalah keluarga golongan menengah. Ayahnya seorang jenderal, penulis, dan akhir hidupnya menjadi pemimpin sebuah akademi yang selanjutnya menjadi cikal bakal universitas London. Ibunya seorang putri dari seorang profesor di universitas Cambridge. Robinson sekolah di St. Pauls, sebuah sekolah khusus purti, dimana ia belajar sejarah. Kemudian Robinson meneruskan pendidikannya ke Girton College. Kemudian ia meneruskannya lagi ke Cambridge untuk belajar ekonomi. Beberapa tahun ia tinggal di India bersama suaminya (ahli ekonomi Austin Robinson), Robinson menghabiskan waktunya selama setengah abad sesudah kelulusannya pada tahun 1925 untuk mengajar dan sebagai dosen di universitas Cambridge sampai tahun 1984. Pada Tahun 1930 Robinson menjadi aktivis di Cambridge Circus sebuah kelompok kecil para ahli ekonomi yang membantu Keynes.
Karya-karyanya yang berhasil diterbitkan:
- Economics of Imperfect Competition, London, Macmillan, 1933
- Introduction to the Theory of Employment, London, Macmillan, 1937a.
- Essay in the Theory of Employment, London, Macmillan, 1937b.
- An Essay on Marxian Economics, London, Macmillan, 1942.
- “The Production Function and the Theory of Capital,” Review of Economics Studies, 21, 2 (1953- 1954). Di cetak ulang dalam Robinson (1980), Vol. 2, hlm. 114-131.
- The Accumulation of Capital, London, Macmillan, 1956.
- Economics Heresies: Some Old-Fashioned Question in Economic Theory, New York, Basic Books, 1971.
- An Introduction to Modern economics, New York, McGraw Hill, 1973, dengan John Eatwell.
- Collected Economic Pappers, 5vols, Cambridge, Massachuttes, MIT Press, 1980.





Sumber Artikel :
http://ekonomiakuntansiid.blogspot.co.id/2014/08/tokoh-ekonomi-dunia.html


Sejarah Akuntansi di Negara Indonesia

Dinyatakan muncul pada tahun 1642 di mana masyarakat tradisional sudah mengenal pencatatan keuangan termasuk mengenai perhitungan atau kalku...